Penulis ronald bartes pernah menyampaikan bahwa seorang penulis itu dikatakan mati jika setelah melahirkan suatu karya. Akan tetapi, bapak aniq pernah membantah pendapat tersebut karena, pemikiran tersebut bisa menganggap bahwa Tuhan yang maha menciptakan, maka tuhan tersebut setelah menciptakan tuhan kan mati. Pandangan tersebut yang dibantah oleh bapak Aniq. Sama halnya seperti ini kita mengenal komunis jangan sampai kita terjebak dengan PKI (Partai Komunis Indonesia). Jangan sampai kita kita terjebak dengan kebiadaban PKI. Karena PKI dengan Komunis itu beda. Itu semua seperti halnya dengan rasa yang merupakan segala sesuatu yang tidak nampak akan tetapi rasa itu bisa dirasakan. Termasuk dengan filsafat, filsafat itu adalah cara untuk memudahkan dasar berfikir. Aslinya akal manusia itu merupakan dasar untuk berfikir, karena akal merupakan pemberian yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Maka sesungguhnya akal itu sudah mewakili untuk berfilsafat. Sama halnya dengan nafsu. Nafsu berbeda dengan syahwat, nafsu sendiri terdir dari 3 yang pertama adalah mutma’innah yaitu ketenangan.
Karena kita sebagai manusia hanya bisa pasrah dengan apa yang sudah di takdirkan oleh Allah. Contohnya seperti ini, saya orang indonesai, orang tua saya keturunan orang jawa, secara otomatis saya pasti keturunan orang jawa pula. Nah secara naluriah juga saya bertingkah seperti halnya orang jawa yang terkenal dengan kesopanannya dan secara fisik juga saya juga seperti orang jawa pada umumnya. Pencitaa awal dipengaruhi oleh psikis, mental dan kwarasan. Tentu ketiga pegaruh tersebut sangat penting bagi kita, psikis kita sebagai orang jawa itu tingkahnya seprti apa, mental ini seperi halnya dengan mental. Menta tersebut berhubungan dengan kesholehan, kesholehan sendiri itu artinya adalah kita sebagai manusia ketika berikhtiar mencari kerja tentu itu harus sesuai dengan keterampilan yang kita miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar